biografi kehidupan


Tugas Imu Budaya Dasar
Biografi Kehidupan Diri Sendiri(Silvia Anggraeni)


Hasil gambar untuk logo gunadarma


Dibuat Oleh :
Nama : Silvia Anggraeni
NPM : 17519072




Jurusan Psikologi
Universitas Gunadarma








KATA PENGANTAR

      Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan kenikmatan dan karunianya sehingga saya mampu menyelesaikan mengerjakan tugas ilmu buadaya dasar tentang membuat biografi kehidupan diri saya.
      Dalam pembuatan penulisan ini, saya menceritakan bagaimana  dan perasaan yang saya alami ketika saya TK hingga masuk kuliah.
      Saya memohon maaf jika penulisan saya tidak tertata dengan rapi karena saya masih dalam proses belajar. Terimakasih.






Depok, 18 januari 2020


                                                                                                       Silvia Anggraeni












Nama saya adalah Silvia Anggraeni lahir di Bekasi pada tanggal 22 Agustus 2000. Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, saya memilki dua kakak perempuan yang sudah menikah dan memilki anak. nama ayah saya adalah Arifin beliau seorang petani dan ibu saya bernama Kamiyem beliau adalah seorang ibu rumah tangga. Saya adalah seorang mahasiswi jurusan psikologi semester satu di Universitas Gunadarma. Saya adalah seorang wanita berumur 20 tahun namun masih sering diangap sebagai anak kecil oleh orang-orang. Dan inilah biografi kehidupan saya.

Dari kecil saya tinggal disebuah desa yang bernama kampung pisangan sebuah desa yang terletak di daerah kabupaten Bekasi. Dari awal saya menempuh pendidikan TK-SMP saya bersekolah di sekolah yang ada di desa saya. Namun ketika saya lulus SMP dan masuk SMA saya bersekolah di daerah kecamatan desa saya.

Saya masuk sekolah TK ketika saya berumur 5 tahun. Saya tidak ingat betul bagaimana cerita ketika saya baru pertama kali masuk sekolah. Saya hanya ingat ketika pergi dan pulang sekolah saya selalu bareng dengan guru sekolah saya. Saya senang keika baru masuk saya mempunyai teman bermain walaupun hanya satu tapi kita cukup akrab dan senang bermain berdua, namun setelah beberapa minggu kemudian sayapun mengenal semua teman-teman satu kelas saya. Ketika jam istirahat sekolah saya selalu mengadakan makan bersama, bertukar isi bekal kita dan setelah makan kamipun belajar cara mencuci tangan. Sekolahpun sering mengadakan jalan-jalan seperti ke taman binatang atau taman bermain dan pastinya itu membuat kami yang masih anak-anak sangat menyukainya dan bahagia. Namun, ketika akan jam pulang ada murid lelaki yang selalu mengganggu saya sampai membuat saya menangis ketika akan jam pulang, saya kesal ketika dia selalu mengejek saya namun saya tidak bisa membalasnya, dia sudah di omeli oleh guru tapi tetap dia selalu mengganggu saya sampai saya menangis. Namun kami tetap bermain bareng lagi ketika jam biasa dan berantem ketika akan jam pulang. Setelah satu tahun sekolah TK yang saya tempuh akhirnya sayapun lulus dan masuk SD.

Ketika saya berada di Sekolah Dasar ternyata saya sekolah dan satu kelas lagi dengan teman yang sering mengejek saya waktu TK. Sebenarnya tidak mengejutkan karna orang tua kita pasti menyekolahkan anaknya di sekolah yang dekat dengan rumah dan sekolah itu adalah sekolah yang terdekat dengan rumah kita berdua. Pada awalnya saya merasa takut karna akan menangis lagi karena dia dan ternyata itu benar terjadi. Dia masih saja mengejek saya sampai membuat saya kesal dan marah. Namun ketika Sd saya bisa membalasnya yang akhirnya dia tidak terus-menerus mengganggu saya. Saat kelas 4 guru saya pernah memberikan tugas untuk menggambarkan cita-cita saya. Ketika itu saya menggambarkan seoarang dokter karna saya hanya tau pekerjaan dokter dan guru saja. Ketika SD saya bukan murid yang pandai, saya jarang belajar dirumah sehingga membuat saya tidak pernah mendapatkan rangking 3 besar saya hanya mendapatkan rangking di 10 besar saya dari saya kelas 1 sampai saya kelas 6 dan itupun membuat saya merasa khawatir dan sedikit sedih. Namun tetap saya tidak bisa mengembangkan kemampuan akademik saya dan saya hanya mendapatkan rangking 10 besar saja. Saat SD pun saya pernah merasakan suka sesama teman sekalas saya, dari saya kelas 5 sampai saya kelas 6 saya menyukai dia dan akhirnya kamipun berpacaran setelah lulus SD.

Ketika saya lulus SD saya pikir saya akan menjadi siswi yang lebih baik lagi dan berprestasi. Ternyata tidak, saya tetap mendapatkan peringkat di sepuluh besar tanpa merasakan peringkat di 3 besar lagi dan itupun membuat saya merasa sedikit sedih lagi. Cinta monyet saya berlanjut sampai saya SMP, namun ketika kelas 2 sayapun putus dan itu membuat saya merasa sakit hati, namun tak lama saya pun berpacaran kembali sampai kelas 1 SMA. Ketika SMP saya merasa tingkat kenakalan saya menaik, waktu SD saya hanya bermain sepanjang waktu dan lupa waktu sehingga tidak belajar. Namun ketika SMP Saya susah diatur bahkan kami sering menjadi sasaran setrap oleh para guru di sekolah SMP, karna kelas saya adalah kelas terusuh dan terjail, namun kelas yang mampu dalam akademiknya juga sehingga didalam kelas kita sering disetrap namun ketika diluar sekolah kita seperti seorang yang lebih akrab dengan guru. Ketika memasuki kelas 9 saya sering merasa lelah karna di kelas 9 banyak sekali hafalan yang harus di hafalkan yang sangat berbeda ketika SD. Tapi saya bisa melewatinya dan akhirnya saya menyelesaikan tugas-tugas kelas 9 dan lulus dari sekolah SMP tersebut yang membuat saya sangat bahagia karna ditambah ketika saya lulus, sekolah mengadakan acara sehingga saya bermake-up di hari kelulusan saya

Ketika saya lulus SMP saya bersekolah di SMAN 1 Pebayuran yang jaraknya 3.5 meter dari rumah saya. Menurt saya, SMA adalah masa yang paling membingungkan. Saya harus menentukan apa yang harus saya pilih ketika saya sudah lulus dan menghadapi dunia yang sesungguhnya. Ketika SMA saya bukan murid yang nakal lagi, saya sudah menjadi murid yang pendiam dan tak banyak orang yang mengenal saya. Saya bahagia karna hal itu karna saya bebas melakukan apapun sendirian tanpa orang tau siapa saya yang membuat saya merasa tidak malu untuk melakukannya. Namun sayapun merasa sedih juga karna saya merasa sedikit diacuhkan. Saya bahagia ketika saya mendapatkan 3 sahabat di SMA ini, saya merasa senang ketika saya mendapatkan sahabat seperti mereka yang menghargai dan menyayangi saya. Ketika kelas 12 dan sudah mau menghadapi ujian saya merasa khawatir karna saya belum mempunyai pilihan apa yang harus saya ambil ketika lulus. Akhirnyapun saya mempersiapkannya saya memilih kuliah dan tidak di perbolehkan untuk bekerja(sepertinya). Ketika pelulusan saya tidak merasa sedih karna saya merasa pelulusan adalah hal yang biasa yang tak perlu merasa sedih . setelah pelulusan akhirnya saya benar-benar memilih untuk kuliah. Saya mendaftar lewat SNMPTN namun say gagal dan itu membuat say merasa sedih dan khawatir. Lalu saya mendaftar lagi lewat jalur SBMPTN, namun saya gagal lagi yang membuat saya merasa sedih, takut, dan khawatir yang sangat besar. Akhirnya saya mengikuti ujian mandiri masuk perguruan tinggi di solo namun kenyatakannya saya ggal lagi dan itu membuat saya benar-benar tidak ada harapan lagi da merasa menyerah dengan semuanya. Akhirnya saya memilih untuk gap year dan mengikuti SBMPTN tahun depannya. Ketika sudah waktunya dan sudah menunggu selama satu tahun akhirnya ayapun mendaftar SBMPTN lagi, namun saya gagal lagi dan mengikuti ujian mndiri di bandung namun gagal juga. Akirnya saya pasrah dengan keadaan sehingga saya memilih kampus swasta yang dekat dengan rumah karna saya pikir jika saya mendaftar di kampus yang jauh lagi saya akan gagal terus menerus. Namun, ketika saya kan mendaftar kakak saya memberi saran agar saya mendaftra di kampus UNIVERSITAS GUNADARMA dan akhirnya sayapun mengikui sarannya dan di teriam di kampus gunadarma dan dapat memulai kuliah saya di tahun kedua saya setelah lulus SMA.

Ketika masuk kuliah saya tidak mengenal siapapun baik itu di tempat tinggal saya maupun di kampus. Saya merasa gugup dan takut ketika saya pertama kali masuk kuliah, saya gugup ketika saya harus memperkenalkan diri saya. Saya takut jika diri saya tidak dapat berbaur dengan lingkungan yang asing untuk saya. Namun setelah beberapa bulan sayapun dapat beradaptasi saya mendapatkan teman yang baik dan saya bisa menghilangkan rasa gugup saya. Semua pasti tak akan berjalan lancar terus-menerus, pasti ada masalah yang membuat saya merasa kesal, marah dan bahkan ingin menangis karena rasa sakit hati. Namun itu telah berlalu dan sekarang saya bahagia dengan kehidupan saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Ilmiah Tentang Dampak Kebudayaan Asing Terhadap Kehidupan Manusia

Unsur/Senyawa Terbaru yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Manusia

Tugas Matematika & Ilmu Alamiah Dasar - KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN