Analisis Tentang Sara

Tugas Imu Budaya Dasar
Makalah Analisis Tentang Masalah Sara


Hasil gambar untuk logo gunadarma


Dibuat Oleh :
Nama : Silvia Anggraeni
NPM : 17519072





Jurusan Psikologi
Universitas Gunadarma







KATA PENGANTAR

      Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan kenikmatan dan karunianya sehingga penyusun mampu menyelesaikan mengerjakan tugas makalah ilmu buadaya dasar tentang analisis tentang masalah sara. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan.
      Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan informasi dari beberapa pihak. Dengan itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak karena yang telah membantu penulis dalam pembuatan penulisan ini, sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan.
      Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan pengetahuan yang lebih luas lagi kepada para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis meminta maaf dan meminta masukan demi perbaikan pembuatan penulisan dimasa yang akan datang.






Depok, 18 januari 2020


                                                                                                                          Penulis




Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1 
           A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
           B.     Rumusan Masalah................................................................................. 2
           C.     Tujuan Penulisan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAAN............................................................................ 3
          A.    Definisi ................................................................................................ 3
          B.     Penyebab ............................................................................................. 4
          C.     Dampak................................................................................................ 4
          D.    Alternatif Penanggulangan................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 6


















BAB I
PENDAHULUAN

   A.   Latar Belakang
            Agama mengemban fungsi memupuk persaudaraan. Walaupun  fungsi tersebut telah dibuktikan dengan fakta-fakta konkrit dari zaman ke zaman, namun disamping fakta yang positif itu terdapat pula fakta yang negatif, yaitu fakta perpecahan antar manusia yang kesemuaannya bersumber pada agama. Perpecahan tidak akan terjadi jikalau tidak ada konflik (bentrokan) terlebih dulu. Lebih lanjut secara sepintas telah disoroti pula masalah perpecahan dalam konteks krisis kewibawaan agama. Demikian pun dijabarkan juga masalah bentrokan (konflik) antara agama dan ilmu pengetahuan, meskipun hanya secara singkat.
SARA merupakan singkatan dari Suku agama dan Ras antar Golongan serta adat istiadat. Keempat hal tersebut adalah merupakan isu penting jika dikaitakan dengan peristiwa pertentangan dan konflik dalam masyarakat. Dalam suatu tatanan sosial masyarakat perbedaan antara suku ras dan agama sangatlah majemuk dan beragam. keberangaman tersebut sesungguhnya menjadi salah satu kekayaan tersendiri yag dimiliki oleh negara Republik Indonesia.
Disisi lain isu SARA terkadang mendatangkan dampak negatif dan bahkan berdampak pada terjadinya pertentangan dan konflik yng berkepanjangan yang justru merugikan dan bahkan mengahambat laju pembangunan. Secara khusus terdapatnya perbedaan Suku di Indonesia disebabkan oleh karena  indonesia adalah merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau yang memiliki karakter masyarakat, kebudayaan, kebiasaan, adat istiadat dan kepercayaan yang berbeda. Kemajemukan tersebut yang menjadi ciri khas dari negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks wawasan Nusantara keterpaduan dan persatuan yang terjalin menjadi wawasan nusantara mejadi kebanggaan tersendiri. Di Indonesia terdapat Suku-suku diantaranya Bugis, Makasar, Menado, Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya.
Selain kemajemukan suku tersebut dengan karakteristik yang berbeda juga terdapat kemajemukan dan perbedaan kepercayaan yang dianut oleh maisng-masing kelompok atau suku tertentu. Di indonesia terdapat lima macam agama yang diakui diantaranya Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha, dan terdapat beberapa jenis aliran kepercayaan yang dapat dijalankan oleh pemeluknya di Negara Republik Indonesia.
Disamping memiliki dampak positif dari kemajemukan tersebut, disisi lain sesungguhnya sangat rentan untuk terjadi konflik pertentangan antara suku, agama dan ras. Konflik tersebut harus di eliminir seminimal mungkin agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. akan tetapi dari keberagaman tersebut sejarah telah membuktikan bahwa telah terjadi pertentangan dan konflik yang berkepanjangan yang dilatar belakangi oleh isu SARA.

   B.   Rumusan Masalah
1.         Bagaimana defini masalah SARA?
2.         Apa penyebab dari masalah SARA?
3.         Bagaimana dampak dari masalah SARA?
4.         Bagaimana alternatif penanggulangan dari masalah SARA?

   C.   Tujuan Penulisan
1.      Memberitahukan definisi dari masalah SARA.
2.      Memberitahukan apa penyabab terjadinya masalah SARA.
3.      Memberitahukan dampak dari masalah SARA.
4.      Memberitahukan alternatif penanggulangan dari masalah SARA.
BAB II
PEMBAHASAN

   A.   DEFINISI
SARA adalah berbagai pandangan atau tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. setiap tindakan yang melibatkan kekerasan dan diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tindakan SARA. Tindakan ini merusak dan melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.
Singkatan SARA diciptakan pada masa Orde Baru, dan digunakan demi menjaga stabilitas politik dan keamanan dengan menekan pers agar tidak meliput dan memberitakan isu-isu yang berkaitan dengan konflik suku, agama, ras dan antargolongan.
SARA dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yakni:
·         Pertama, Individual. Di mana tindakan SARA dilakukan oleh individu atau golongan dengan tindakan yang bersifat menyerang, melecehkan, mendiskriminasi, atau menghina golongan lainnya.
·         Kedua, Institusional. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh institusi atau pemerintah melalui aturan atau kebijakan yang bersifat diskriminatif bagi suatu golongan.
·         Ketiga, Kultural. SARA yang dikatagorikan di sini adalah tindakan penyebaran tradisi atau ide-ide yang bersifat diskriminatif antar golongan.


  B.   PENYEBAB
Kerusuhan sara merupakan kerusuhan yang terjadi akibat perbedaan keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan, kerusuhan ini melibatkan kekerasaan. faktor penyebab terjadinya kerusuhan :
1.      Kurangnya sikap terbuka antar sesama masyrakat indonesia.
2.      Perbedaan yang mencolok antar masyrakat dalam bernegara.
3.      Kurangnya ketegasan dalam mengatasi pertikayan sara di kala    era reformasi.
4.      Terjadinya berbagai gejolak sosial di negara kita
5.      Politik SARA marak terjadi di Indonesia karena kaderisasi tidak berjalan dan rekrutmen calon tidak dilakukan secara demokratis.

  C.   DAMPAK
Dampak dari tindakan SARA adalah konflik antar golongan yang dapat menimbulkan kebencian dan berujung pada perpecahan. Contohnya pada kasus konflik Tragedi Sampit yang terjadi pada 2001 silam. Konflik ini terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura di mana SARA adalah biang dari masalahnya. Warga Madura dinilai gagal dalam beradaptasi dengan Warga Dayak kemudian muncullah diskriminasi antar golongan hingga pecah konflik dan akhirnya memakan korban hingga 500 orang.
Beberapa contoh lain yang menarik untuk dicermati dalam masalah SARA. Yaitu, hubungan antara suku pribumi dan non pribumi (baca:cina), sampai saat ini belum dapat dipecahkan, dan tetap menjadi pemicu potensial yang timbulnya konflik sosial. Lalu SARA muncul kembali sebagai faktor pendorong timbulnya "nasionalisme daerah", merupakan upaya memisahkan suatu wilayah dari wilayah Republik Indonesia. Meskipun masalah ini secara historis seharusnya sudah selesai ketika bangsa ini memproklamasikan Sumpah Pemuda 1928. Ketiga, ada gejala bergesernya sebab pemicu timbulnya gejolak sosial dari masalah SARA ke masalah yang bersifat struktural.

  D.   ALTERNATIF PENANGGULANGAN
     Bagaimanapun, SARA adalah bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Kita tak dapat menghindar dari masalah ini. Kita dapat mencegah SARA menjadi sumber kerawanan dengan menempuh dengan beberapa cara.
1.      dalam membangun perekonomian harus secara tegas ditempuh pendekatan affirmative action, yakni memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada penduduk pribumi untuk berkembang.
2.      pemerintah harus menciptakan aparatur pemerintah yang netral dari segi politis. Kopri harus dianggap sebagai organisasi profesional pegawai negeri sipil, bukan mesin perolehan suara dalam pemilu.
3.      terciptanya suatu organisasi bagi kelompok etnik Cina yang dapat memberikan perlindungan politis bagi mereka, sehingga tak perlu mencari perlindungan kepada birokrasi.
4.      menciptakan pemerintahan yang bersih dari segala jenis kecurangan.






DAFTAR PUSTAKA

http://ayuknowledge.blogspot.com/2015/03/contoh-makalah-sara.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Ilmiah Tentang Dampak Kebudayaan Asing Terhadap Kehidupan Manusia

Unsur/Senyawa Terbaru yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Manusia

Tugas Matematika & Ilmu Alamiah Dasar - KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN